
Tesis : Teks Perjanjian baru harus ditinjau
dengan menggunakan pendekatan historis tanpa mengabaikan unsur keilahian dalam
teksnya. Dari hal inilah orang Kristen dapat memahami Teks Perjanjian baru dan
merefleksikannya dalam kehidupannya. Tesis ini terlihat dari setiap pembahasan
197 Halaman.
Isi Singkat :
Buku New Testament World
merupakan buku yang baru diterbitkan oleh Penerbit Gandum Mas Malang pada tahun
2016. Judul asli buku ini ialah The New Testament world: a Brief Sketch
History and Conditions which Composed the Background of the New Testament
yang diterbitkan Tahun 2000. Buku ini merupakan buku yang masih tergolong baru
sehingga dapat dikatakan up to date dengan penemuan masa kini.Dengan harga
yang
relatif murah, Gandum Mas agaknya terbeban untuk memasyarakatkan buku H. E.
Dana yang di dasari perlunya untuk
menjadikan buku ini menjadi sebuah pedoman khususnya untuk mahasiswa injili.
Buku ini pun bernafaskan pentakosta hal ini terlihat dari penerbit buku yang
memiliki background dari sinode GSJA.
Dalam penulisan buku ini
dilatarbelakangi dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa injili dalam
memahami Perjanjian Baru dengan memberikan pemahaman Tinjauan Historis. Penulis
menjelaskan bahwa dalam buku ada dua unsur yaitu manusia dan ilahi.Unsur
manusia berbicara mengenai keadaan manusia ketika Sabda Ilahi itu diberikan. Yang
mana dikatakan bahwa Wahyu Allah tidak dapat dipahami bila ia tidak melibatkan
unsur manusia di dalam pesan-Nya serta unsur ilahinya perlu di tekankan juga
agar dapat memberikan penjelasan rasional. Sehingga perjanjian baru perlu di
tinjau dengan pendekatan historis (Unsur Manusia ), namun pendekatan historis
tidak menjegal pendekatan iman religious
( Unsur Ilahi).
H E Dana memberikan pemaparan melalui dua
bagian besar yaitu Yudaisme dan Helenisme. Namun sebelum itu ia memperkenalakn
kita secara umum mengenai latar belakang dari terbentuknya Yudaisme dan
Hellenisme itu sendiri yang memiliki fondasi dari Peradaban timur. Penulis memberikan
sebuah gambaran kepada pembaca mengenai akar dariYudaisme dan Hellenisme yang
telah mewariskan banyak filsfat dan agama.
Jika melihat jumlah halaman dari
setiap bagian, maka jumlah halaman Bagian 1 lebih banyak yaitu 103 Halaman
dibandingkan dengan Bagian 2 yang hanya 60 halaman. Dari perbedaan
yang cukup signifikan penulis paham bahwa buku ini sedang menekankan kepada
bagian 1 yang berkenaan dengan Yudaisme. Hal ini membuktikan bahwa H E Dana
sedang ingin menekankan bagaimana terbentuknya sebuah peradaban Yudaisme yang
kita temuka dalam Perjanjian Baru. H E Dana menjelaskan dengan sangat
komprehensiif namun praktis ( sisi politk,geografis,sosial,budaya,agama)
sehingga cukup memberikan sebuah wawasan terhadap dunia Perjanjian Baru.
Dalam Bagian kedua H E Dana
menjelaskan mengenai Dunia Helenisme. Dunia Helenisme memiliki kaitan dengan
Yudaisme yang tak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Yang H E Dana
awali dengan menuliskan mengenai pemerintahan Romawi yang merupakan pemerintah
atas tanah Yahudi kemudian di jelaskan mengenai sistem pemerintahan, Kebudayaan
Yunani,masyarakat Yunani-Romawi dan Agama Yunani-Oriental.
Dari kedua bagian ini penulis dapat
menarik sebuah ringkasan yaitu, H E Dana menekankan mengenai Kehidupan atau
Peradaban Yudaisme yang membicarakan keadaan sebelum dan sesudah Yesus yang
memberikan gambaran jelas kondisi Yudaisme. .kemudian H E Dana memberikan
penjelasan mengenai Helenisme yang mempengaruhi Yudaisme secara langsung maupun
tidak langsung. Namun tetap yudaisme memiliki pegangan terhadap syariat dari
ajaran agama mereka.
Kelebihan
buku :
H E Dana menyajikan pembahasan
mengenai seputar dunia Perjanjian baru sangat ringkas dan menarik. Jika penulis
membandingkan dengan buku yang membahas hal yang sama yaitu Latar Belakang
Perjanjian Baru jilid 1,2,3 Karya Luka Tjandra. Maka buku The New Testament
world tidak jauh berbeda namun buku ini sangatlah ringkas dalam pembahasannya
tidak se komprehensif dari Buku karya Lukas Tjandra. Penulis memahami hal ini
karena tujuan dari buku ini ialah untuk mahasiswa pemula dan jemaat awam.
Dalam
pembahasannya juga sangat sistematis, yang mana H E Dana membagi menjadi 2
Bagian kemudian per bab, dalam pembahasan Bab di jelaskan dengan sub bab
penunjang. Sebagai contoh dalam setiap
pembahasan dalam sub bab ada penjelasan secara umum terlebih dahulu sebelum
memasuki penjelasan secara khusus dan mendetail (Hal 81-99).
Pencatatan Footnote sangat baik, dan
justru terkadang memberikan penjelasan lebih detail lagi, namun di halaman 75
Footnotenya terlalu banyak bahkan hampir setengah dari halaman tersebut.
Dalam
hal tampilan buku ini sangat menarik, karena dibagi menjadi 2 kolom yang sangat
memudahkan untuk dibaca dan tidak membosankan. Serta dalam pembahasan bab nya
ada poin – poin penekanan kemudian jika menemukan kata yang sulit atau penting
di berikan italic (Hal 40 – 49). Hal ini kita temukan di banyak bagian buku
ini. Sehingga hal ini memudahkan para pembaca untuk membaca dan memahami.
Sumber
– sumber refrensi dari buku ini juga sangatlah lengkap dan dari kalangan teolog
– teolog yang terkenal dengan karya yang luar biasa. Belum lagi H E Dana
menggunakan sumber sejarah Josephus yang merupakan sejarawan Yahudi yang
menulis tentang Amtiquities “cacatan sejarah Yahudi”. Serta ia menggunakan
catatam dari Pliny pada halaman 31. Pliny sendiri merupakan penulis diluar
alkitab.
Kekurangan
Buku :
Penulis
kurang setuju dengan buku pada halaman 62 mengenai penindasan dari Anthiokus
Efipanes karena tidak ada pencatatan peristiwa penajisan bait Allah dengan
menganti mezbah bait suci menjadi mezbah zeus serta memaksa umat yahudi
mempersembahkan Babi betina dan kuah kaldunya di curahkan di seliling bait
Allah.Hal ini tidak disebutkan namun hari raya penahbisan / penyucian bait Suci
pada halaman 89, disebutkan peristiwanya yang merupakan bagian dari akibatnya.
Sedangkan penyebab atau latar belakang dari hari raya ini tidak dijelaskan
Penulis
juga kurang setuju dengan Penjelasan buku dalam halaman 82 yang mana buku tidak
menyebutkan mengenai peristiwa Tahun 70M yaitu penghancuran bait Allah yang
menjadi titik tolak penting kehidupan bangsa Yahudi. Sedangkan dalam halaman 90
baru disinggung mengenai penghancuran Bait Allah Tahun 70 M. Seharusnya buku
bisa membuat kesinambungan peristiwa yang satu dengan yang lainnya sehingga
memiliki pembaca mudah untuk memahami.
Penulis
menemukan 3 kesalahan cetakan yang
dianggap fatal oleh penulis karena berkenaan dengan isi dari tulisan, yaitu :
·
Pertama,Penulis juga
menemukan adanya kesalahan cetak pada halaman 94 mengenai Kaum Esen dan Kaum
Zelot, yang mana buku mencatat keduanya merupakkan paham ekstrem kanan dari
Sekte Farisi.
·
Kedua,Penulis menemukan ada
penjelasan atau cetakan yang salah dalam bab terakhir yang membahas mengenai
Agama Yunani – Oriental dengan sub bab Kemerosotan Agama ada 3 sub bab yang
sama.
·
Ketiga,Dalam halaman yang
terakhir ( Halaman 197 ) ada penjelasan yang tidak sampai selesai. Hal ini
merupakan kesalahan yang Fatal untuk buku dengan penerbit yang sudah terkenal.
Serta ada Footnote yang kurang lengkap pada halaman 44, mungkin saja ini
kesalahan cetak dari penerbit.
Penulis
kurang setuju dengan penulisan daftar pustaka yang tidak sesuai dengan kaidah
yang benar, serta penulisannya kurang lengkap berkenaan dengan buku
refrensinya. Tetapi penulis paham bahwa buku ini yang berupa ringkasan kepada
mahasiswa pemula sehingga daftar pustakanya dibuat simple untuk dipahami.
Saran/Rekomendasi
:
Penulis
ingin memberi masukan dalam buku ada istilah – istilah yang sudah diberikan
keterangan italic namun tidak secara konsisten diberikan keterangan. Kemudian
dalam pencetakan lebih baik ada proses penyuntingan terlebih dahulu sehingga jika
terjadi kesalahan terjemahan, kesalahan dapat diketahui terlebih dahulu. Karena
penulis menemukan banyak sekali kesalahan – kesalahan cetak dalam buku ini
sehingga sangat di ragukan keseriusan dari penerbit dalam menerbitkan buku ini,
terkesan hanya untuk mencari keuntungan. Belum lagi bu.ku ini termasuk buku
yang baru terbit dan untuk golongan teolog muda dengan harga yang murah.
Refleksi :
Setelah membaca buku ini, penulis melakukan refleksi berkenaan dengan
sikap dalam membaca alkitab terutama dalam teks Perjanjian baru. Apakah penulis
sudah sungguh – sungguh dalam membaca Firman Tuhan dan memahami maksud Tuhan
dalam Pembacaan Firman Tuhan. Penulis juga menemukan beberapa tindakan dalam
diri penulis yaitu : Hanya membaca alkitab untuk memenuhi target selesai membaca
alkitab, Hanya membaca alkitab karna sudah selayaknya sebagai orang Kristen
membaca alkitab, membaca alkitab karena sudah menjadi jadwal rutinitas di
asrama, padahal Firman Tuhan sendiri mengatakan “Firman – Mu itu Pelita bagi
kakiku dan terang bagi jalan ku” ( Mazmur 119 : 105 )
Penulis
pun belajar bagaimana membaca Kitab suci dengan tepat dan benar berkenaan
dengan penggunaan prinsip metode penafsirannya sehingga dapat memahami Allah
dengan benar. Sehingga dapat memahami Firman Tuhan dan mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari – hari sehingga penulis menjadi berkat bagi sesama dan untuk
kemuliaan nama Tuhan.
( Ferry Mahulette )
Komentar
Posting Komentar